![]() |
Hafizh Syahrin [Photo: GP-INSIDE] |
Bos tim satelit Monster Yamaha Tech 3 Herve Poncharal mengatakan bila ia merasa terkesan dengan penampilan pebalap Malaysia Hafizh Syahrin sepanjang sesi pra-musim yang berlangsung di Buriram akhir pekan lalu yang membuatnya ingin menempatkannya sebagai pengganti Jonas Folger yang harus absen sejak MotoGP Jepang musim lalu karena sakit.
Folger yang mengalami gejala Gilbert harus mengundurkan diri sepanjang musim balapan 2018 ini agar pebalap Jerman tersebut bisa berkonsentrasi untuk berobat.
Sejak runner-up MotoGP Jerman musim lalu itu harus beristirahat, Poncaharal harus menggantikan posisinya dengan Michael van der Mark pada sisa musim lalu.
Namun demikian, Poncharal juga menyebut bila ia belum membuat keputusan final soal Syahrin karena harus membicarakannya terlebih dahulu dengan para mitranya.
“Saya memang menginginkan Syahrin bersama kami sepanjang 2018 ini tetapi saya harus membicarakannya terlebih dahulu dengan semua mitra saya. Jadi sekarang ini, kami belum membuat keputusan sama sekali. Yang pasti, saya akan merasa kecewa sekali bila kami gagal merealisasikannya,"ujar Poncharal.
“Saya rasa kami telah menemukan pebalap ideal untuk mengisi posisi Folger karena Syahrin hanya berselang 1,756 detik dari Dani Pedrosa yang memuncaki pra-musim Buriram,"imbuh pria asal Prancis ini.
Poncharal juga menyebut bila Syahrin memang masih perlu jam terbang yang lebih banyak karena masih kalah bila dibandingkan Takaaki Nakagami, Franco Morbidelli, Tom Luthi atau Xavier Simeon.
“Saya rasa kami telah menemukan pebalap ideal untuk mengisi posisi Folger karena Syahrin hanya berselang 1,756 detik dari Dani Pedrosa yang memuncaki pra-musim Buriram,"imbuh pria asal Prancis ini.
Poncharal juga menyebut bila Syahrin memang masih perlu jam terbang yang lebih banyak karena masih kalah bila dibandingkan Takaaki Nakagami, Franco Morbidelli, Tom Luthi atau Xavier Simeon.
Tetapi Poncharal yakin dengan kapasitas peraih podium di kelas Moto2 dan Moto3 ini dan Syahrin telah membuktikan tekanan yang dihadapinya sewaktu di Buriram karena inilah kali pertama Malaysia memiliki pebalap yang tampil di arena balapan kelas premier.
“Karena baru pertama kali, Syahrin bisa mengatasi tekanan dengan baik dan tak mengalami insiden. Dengan tekanan yang dihadapinya, ia sebetulnya mudah melakukan kesalahan. Tetapi ia justeru tampil bagus dan hanya terpaut 1,7 menit saja dari Pedrosa yang menjadi pebalap tercepat. Ini menunjukkan potensi Syahrin,"imbuh Poncharal.
“Syahrin juga pebalap yang memiliki kelakuan baik dan rendah hati, "pungkas Poncharal.